Powered by Blogger.

Kul-Syarief Mosque

Perjalanan Pertama Kali Menuju Rusia (II)

Nov 30, 2014

Disambung..

Hitungan kasar saya mengatakan ada sekitar dua ratus orang yang berjalan masuk ke dalam pesawat. Di tengah malam itu memang tidak semudah siang hari untuk melihat betapa besar kapal terbang ini. Tiket yang dicoret stabilo hijau masuk paling akhir. Sambil diarahkan oleh beberapa pramugari yang berbeda kewarganegaraan, saya lihat sekeliling sudah hampir penuh ditempati. Kabin di atas kursi saya pun telah penuh dengan barang-barang, saya pun diminta menaruh tas jinjing saya yang mungkin lebih dari 7 kilogram ini di kabin sebelah yang masih sedikit kosong. Kabin pun ditutup oleh pramugari, dengan tenaga ekstra, mungkin karena tas jinjing saya yang berat walau tampak ringan.

Perjalanan sekitar 13 jam pun akan dimulai. Walaupun di kelas ekonomi, rasanya berbeda karena kursi yang kita duduki penuh dengan perlengkapan yang asing ditemukan kelas ekonomi jarak dekat domestik. Mulai dari layar sentuh di depan kita dengan berbagai hiburan interaktif hingga pilihan menu makanan yang terjamin halal (kecuali minuman keras). Saya pun memilih menu masakan yang saking aneh tulisannya saya pun sampai menunjuk nama menu itu ke pramugari. Tentu saja makanan di penerbangan jarak jauh ini gratis. Minum pun bisa minta lebih dari satu kali, lebih dari satu jenis pun boleh. Sebagian waktu di perjalanan saya gunakan untuk mengutak-atik layar di depan saya. Ada pilihan untuk melihat kita sudah sampai bumi bagian mana saat itu. Sebagai penunjuk arah, terlihat pula seberapa jauh kita dengan Mekkah. Sempat saya sangat dekat dengan pusat dunia itu, mungkin hanya sekitar 100 kilometer, namun saya terpental lagi menjauh ke arah utara mengarah ke Rusia.

Berangkat tengah malam selama 13 jam, sampai di Abu Dhabi ternyata masih pagi sekali sekitar pukul 08.00 pagi. Cahaya terang di tengah gurun berdebu, bandaranya tampak seperti sebuah pelabuhan alien di tengah bulan. Saya lihat lagi tiket saya, ternyata tidak ada waktu untuk berleha-leha. Sekitar satu jam dari waktu sampai saya di Abu Dhabi, pesawat selanjutnya ke Moscow akan diluncurkan. Sempat agak bingung di tengah keramaian, di manakah letak terminal keberangkatan saya selanjutnya? Memang kita tidak perlu mengambil bagasi lagi di penerbangan transit yang sejenak ini. Petugas informasi yang mengenakan pakaian a la Uni Emirat Arab dengan fasih menjelaskan dalam bahasa Inggris di mana letak terminal tujuan saya. Berbagai toko dengan label duty free bermerk terkenal pun hanya melintas sejenak dalam pandangan. Saya terkena arus para manusia yang juga bergerak sangat kencang. Sampai pada suatu belokan, semua terhenti.

Antrian di Abu Dhabi Pagi Hari
Antrian panjang yang mengular sampai ke belakang. Di sini saya mengantri untuk dicek kembali apakah membawa barang-barang yang terlarang. Keramaian ini bisa jadi bukan menjadi alasan untuk keterlambatan. Oleh karena itu, kita bisa meminta petugas untuk mempercepat antrian kita dengan memperlihatkan tiket kita. Bila memang sangat mendesak, seperti saya saat itu, maka kita akan diberikan perlakuan khusus yakni bisa ikut mengantri di barisan para pemegang tiket kelas yang lebih tinggi dari kita. Saya pun melewati ratusan orang yang turut mengantri. Sampailah saya di depan petugas pengecekan. Tidak ada yang terlarang di tas jinjing yang saya bawa namun saya diminta kembali mengecek lagi. Ternyata ikat pinggang saya ada bagian yang terbuat dari logam sehingga terdeteksi di pintu pengecekan. Saya pun melepas ikat pinggang, oleh karena ini sebaiknya kita menggunakan celana yang tidak terlalu longgar agar tidak menimbulkan kegaduhan dari terlihatnya beberapa bagian terlarang. Sedikit berlari, sampailah di terminal yang dituju. Ada ruangan khusus untuk beribadah, musholla. Namun sesaat setelah saya terduduk sejenak langsunglah dipanggil nomor penerbangan saya ke Moscow. Saya pun segera memberikan tiket saya untuk dicek. "Terima Kasih" adalah ucapan dari petugas berkulit putih yang lugas juga berbahasa Indonesia.

Pesawat Etihad Hitam Menuju Rusia
Berlanjut...

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading