Powered by Blogger.

Kul-Syarief Mosque

Perjalanan dari Ibukota Rusia Menuju Ibukota Tatarstan (I)

Dec 8, 2014

Kereta cepat Aeroexpress menjadi pilihan moda transportasi selanjutnya sebelum menaiki kereta jarak jauh menuju ibukota Republik Tatarstan, Kazan. Sesampainya di Rusia, sama sekali saya tidak memiliki uang fisik kecuali Rupiah saja. Pertama kali saya mencoba mengambil uang Ruble dari ATM lokal adalah di bandara. Dengan salah satu kart ATM dari salah satu bank swasta Indonesia, saya mulai memasukkannya ke dalam mesin ATM. Dibantu oleh senior, saya memilih menu untuk mengambil uang. Ternyata mirip seperti mengambil ATM di negara kita. PIN tidak mengalami perubahan dan tentunya uang yang kita ambil nantinya akan mengurangi saldo kita sesuai dengan kurs mata uang Ruble terhadap Rupiah di bank tersebut. Setiap penarikan akan dikenai biaya jasa sebesar Rp 25.000, jadi sebaiknya langsung mengambil dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu. Saat itu saya mengambil 4500 Ruble agar mendapatkan uang dalam bentuk pecahan. Selanjutnya kami bergerak ke depan mesin pembelian tiket Aeroexpress. Satu kali perjalanan seharga 400 Ruble, cukup mahal untuk sebuah transportasi dalam kota. Sampailah kita ke tempat menunggu kereta tersebut, ditemani oleh dua orang warga Malaysia yang juga sedang menjemput temannya.

Keretanya cukup nyaman. Sembari beristirahat dan menghela nafas sejenak, senior kembali mengecek jadwal kereta jarak jauh menuju Kazan di situs ini. Sampailah kita di sebuah stasiun metro (kereta bawah tanah). Di sini kita akan menaiki serta menuruni banyak anak tangga, jadi bila bawaan kita cukup besar dan banyak tentu bisa dibayangkan betapa serunya. Menuju stasiun kereta jarak jauh Kazansky kami lalui dengan metro. Di sini warganya bergerak sangat cepat, pintu dibuka pun mungkin hanya tiga menit. Kesigapan pun diuji di sini. Kazansky pun telah berada di depan mata setelah melewati beberapa pemberhentian di metro.

Penampakan stasiun kereta Kazansky, Moscow
Pembelian tiket kereta menggunakan paspor. Senior membelikan saya tiket di kelas "Kupe" yang terdiri dari bilik yang berisi empat buah kasur. Waktu keberangkatan masih sekitar satu setengah jam lagi. Senior pun menyarankan kita makan terlebih dahulu. Yang cukup 'aman' untuk dimakan di sekitar stasiun ini adalah ayam goreng cepat saji yang juga banyak cabangnya di Indonesia. Kami pun memesan potongan ayam dan kentang goreng, tak lupa minum air putih yang menyegarkan. Soal rasa, jangan ditanya. Lebih nikmat di Indonesia, hehe.

Setengah jam lagi keberangkatan, kami menuju gerbong yang sudah dipesan. Setiap gerbong ada pramugari yang menjaga untuk mengecek tiket dan tanda pengenal kita. Sebelumnya senior telah memberi tahu sang pramugari gerbong saya untuk mengingatkan saya bila telah sampai di Kazan karena tujuan akhir kereta bukan di Kazan. Diperkirakan saya akan sampai di Kazan esok pagi hari, tentu ada kemungkinan saya akan tertidur dan melewati Kazan. Terlebih lagi saya masih belum memiliki nomor telepon lokal plus baterai ponsel yang menuju habis. Bismillah dengan keyakinan bahwa Allah akan selalu menemani, saya pun masuk ke dalam gerbong.

Berlanjut...

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading