Powered by Blogger.

Kul-Syarief Mosque

Menuju Asrama Mahasiswa

Dec 27, 2014

Berlaku umum di kehidupan berkemahasiswaan Rusia untuk tinggal di asrama khusus pelajar bagi setiap mahasiswa. Walaupun memang ada beberapa mahasiswa yang memilih tinggal di luar untuk menyewa kamar apartemen atau flat dengan alasan asrama yang sudah penuh atau merasa kurang nyaman dengan kehidupan di asrama. Setelah sampai di kota Kazan, saya langsung diantar oleh senior sekampus yang ternyata juga pernah tinggal di Surabaya juga, namanya Mas Hari. Mungkin tampak dari wajah saya yang cukup bingung, dia pun membantu membawa koper yang hampir seberat 30 kg.

Dari stasiun kereta menuju asrama bisa dilalui dengan kendaraan umum semacam bus yang disebut Aftobus (Автобус). Satu kali perjalanan cukup membayar 20 ruble atau sekitar enam ribu rupiah. Ada bagian yang cukup luas di dalam bus, sebenarnya untuk penumpang yang menggunakan kursi roda atau membawa kereta bayi, namun karena sedang kosong maka di tempat tadi bisa digunakan untuk menaruh koper yang cukup besar ini. Dengan santai melihat-lihat sekeliling kota yang setidaknya akan ditinggali selama tiga tahun ini, alhamdulillah tampak rapi dan nyaman.

Bus berhenti di salah satu pemberhentian, sebelumnya Mas Hari telah memberikan isyarat untuk turun di pemberhentian ini. Kembali menginjakkan tanah Kazan, kami berjalan sebentar melewati berbagai bangunan yang menyerupai rumah susun bertingkat-tingkat di kanan dan kiri jalan. Sampailah di sebuah bangunan bercat kuning dengan empat lantai, di sinilah asrama mahasiswa yang ditinggali oleh Mas Hari, ДАС №2 КНИТУ.

Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam asrama. Perlu semacam tanda pengenal bahwa orang tersebut adalah penghuni asrama tersebut. Digunakanlah kartu yang disebut propusk (проруск). Setiap kali masuk asrama akan ada penjaga yang menanyakan kartu kita. Bila tertinggal atau tidak ada maka kita terancam tidak bisa masuk. Hal ini berlaku umum hampir di setiap asrama mahasiswa di seluruh penjuru Rusia. Sedangkan untuk kasus saya, kebetulan penjaga yang sedang bekerja adalah ibu-ibu yang kenal kepada Mas Hari. Dia pun dengan santai menelepon Komandan (sebutan kepala asrama) yang sedang tidak ada di tempat karena sedang hari sabtu. Mas Hari memberikan penjelasan bahwa saya mahasiswa yang baru datang. Tanpa berlama-lama akhirnya saya pun diperbolehkan masuk ke dalam sambil membawa barang-barang yang ternyata banyak ini.

Contoh Kartu Pengenal Penghuni Asrama

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading