Powered by Blogger.

Kul-Syarief Mosque

Tempat Tepat

Nov 4, 2014

Asing adalah sebuah hal yang pastinya pertama kali kita rasakan ketika mendengar sebuah nama kota yang sebelumnya tak pernah kita dengar. Begitu pula dengan saat pertama kali mencari kota di mana akan melanjutkan studi, salah satu pertimbangannya adalah ketidakasingan sebuah kota. Dalam aplikasi beasiswa Pemerintah Federasi Rusia, kita diperbolehkan memilih sampai dengan enam universitas di enam kota namun hanya satu spesialisasi saja. Beberapa spesialisasi bisa jadi sangat unik hingga hanya berada di beberapa kota di Rusia. Pada akhirnya kita harus mencari tahu kota-kota tersebut.

Pengalaman saya yang memilih sebuah spesialisasi yang cukup aneh, cukup membuat bingung akan belajar di kota mana. Ada sebagian orang yang memilih belajar berdasarkan kota, ada pula yang memilih belajar berdasarkan keilmuan yang disajikan seperti saya. Sebelum mengumpulkan formulir pendaftaran, saya sempat mengirimkan email ke lebih dari 20 perguruan tinggi di Rusia. Hasilnya ternyata tidak ada yang memberikan jawaban positif akan tersedianya spesialisasi saya. Dahulu saya putuskan untuk memilih kota-kota yang memang terkenal di Rusia seperti Moscow dan St. Petersburg serta beberapa kota lain yang jujur saya belum menggali lebih dalam. Hingga tiba saat pengumuman akan ditempatkan di mana, Alhamdulillah saya ditempatkan di ibukota Republik Tatarstan, kota Kazan yang terkenal sebagai kota santri di Rusia.

Salah satu pemandangan kota Kazan, tampak menara Masjid di sebelah kiri.

Saya pun tersadar, ternyata ada beberapa pertimbangan yang seharusnya dipikirkan matang-matang sebelum memilih kota. Tak hanya tentang keramaian atau keterkenalan kota tersebut, namun lebih daripada itu. Hal-hal yang penting juga seperti bagaimana kelak beribadah, kenyamanan bersosialisasi hingga keamanan berkehidupan. Lalu bagaimana kita bisa memastikannya? Wawancarailah (tanya dengan santai, hehe) senior yang telah tinggal atau masih tinggal di kota tersebut. Rusia tidak memblokir akses yang umum kita gunakan di Indonesia untuk berkomunikasi seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, BBM, Skype hingga Line. Saya sendiri belum pernah dengar ada media sosial yang diblokir di Rusia. Dengan banyaknya peralatan itu, tentu akan semakin mudah untuk kita berhubungan dengan kakak-kakak pejuang di Rusia. Daftar nama mahasiswa-mahasiswi yang tengah tinggal di berbagai kota di Rusia bisa dilihat di laman PERMIRA atau di tautan berikut.

Selamat mencita karya!

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading